Selasa, 15 Juni 2021

Single Parent Di 11 Bulan Dalam 1 Tahun

Hallo, perkenalkan nama saya Meryna, saya seorang ibu rumah tangga dan memiliki 1 anak perempuan bernama Zaila yang saat ini berusia 6 tahun dan juga saya adalah seorang pegawai swasta yang hingga saat ini masih aktif bekerja dan berencana untuk melanjutkan study S-2.

Mungkin banyak yang tidak mengerti dengan pemilihan judul dari tulisan saya ini. Ya judulnya "single parent di 11 bulan dalam 1 tahun". Mengapa demikian ?? Berikut adalah cerita saya mengasuh dan membesarkan anak sendirian selama 11 bulan dalam 1 tahun.

Semenjak anak saya berusia 2 tahun hingga usia 6 tahun ini, saya sudah menjalanin hubungan jarak jauh dengan suami. Suami adalah pegawai kontrak untuk sebuah perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang konstruksi. Dan proyek yang dikerjakan selalu berada di luar kota/pulau. Pekerjaannya yang selalu berkejar-kejaran dengan deadline memaksa suami saya hanya memiliki waktu cuti atau libur yang sedikit dan itupun sudah ditentukan oleh perusahaan.  Dan jadwal kerja dan libur yang ditentukan perusahaan adalah 3 bulan kerja dan 1 minggu libur. Jadi dalam 1 tahun suami saya hanya memiliki waktu libur tidak kurang dari 1 bulan yang artinya saya dan anak hanya bersama suami selama 1 bulan dalam 1 tahun.

Tentu ada ketidak nyamanan dan ketidak seimbangan dalam mengurus buah hati, apalagi banyak artikel yang menjelaskan bahwa tumbuh kembang anak yang bagus, salah satunya dan berperan besar dipengaruhi oleh peran ayah. Kekhawatiran saya bertambah karena saya juga bekerja sehingga tidak maksimal dalam mengurus perkembangan buah hati. Perasaan lelah selepas bekerja dan harus segera mengurus anak terkadang menimbulkan emosi yang berlebihan. Memang saya dibantu oleh kakak ipar dalam mengurus buah hati tapi itu hanya ketika saya bekerja, selebihnya saya mengurus sendiri, karena saya tidak ingin anak saya menjadi lebih dekat ke tante-nya daripada ke ibu-nya sendiri.

Berat memang dalam menjalaninya, apalagi ketika saya sakit, tentu hal tersebut sangat mempengaruhi saya, apalagi selama 11 bulan saya tidak mempunyai "Me Time" dan terkadang muncul perasaan            "I Need A Little Me Time". Padahal "Me Time" adalah salah satu unsur yang bisa membuat seorang ibu rumah tangga bahagia. Selain itu keinginan untuk jalan-jalan dan keinginan untuk memanjakan tubuh dan wajah selalu ada tetapi kemudian mendadak terhenti karena saya tidak mungkin menitipkan anak saya lebih lama lagi. Bisa-bisa yang ada adalah mimpi buruk berupa sindiran ipar saya karena mereka pikir saya lebih memperhatikan diri sendiri daripada anak sendiri. 

Ya itulah masalah yang saya hadapin selama hampir 5 tahun ini. Jadi bagaimana saya mengatasin persoalan tersebut ?? Menurut saya ada beberapa solusi meskipun tidak 100% mengatasin masalah dalam mengurus buah hati sendirian. Mungkin solusi ini bisa membantu untuk para ibu-ibu yang mengalamin hal serupa.

1. Sisihkan uang untuk belanja online, belanjalah untuk diri sendiri, baik itu hobby atau untuk gaya hidup. Ada banyak merchant yang menawaran diskon. Tetapi meskipun saya punya kuasa penuh atas gaji suami, saya tetap ijin suami untuk belanja online. Dengan ijin suami, belanja online menjadi lebih menyenangkan. 

2. Nonton film di rumah. Saat ini sudah banyak aplikasi berbayar yang menyediakan film-film Hollywood, Drama Korea, Indonesia dengan biaya bulanan yang terjangkau, kita bisa menontonnya saat anak tidur. Jika punya uang lebih belilah smart TV untuk kualitas menonton yang lebih baik. Ya setidaknya itu mengobatin perasaan rindu kita untuk nonton di bioskop bersama suami. 

3. Bermainlah. Jika memungkinkan belilah dan mainkan PS4 atau Nintendo Switch, hal tersebut bisa membuat anda rileks dan terhibur. Itu yang akan saya lakukan jika sudah mulai jenuh dalam mengurus anak. Tapi ingatlah waktu karena jika sudah keasyikan dalam menyelesaikan game maka anak tidak akan terurus.


4. Jika anda libur bekerja atau merasa badan lelah, pesanlah makanan lewat aplikasi / ojek online. Jangan memaksakan diri untuk pergi ke pasar dan memasak karena dijamin rasa yang dihidangkan akan tidak enak. Kecuali anda hobby memaksa. Untuk saya sendiri, saya akan menggunakan waktu istirahat dengan sebaik mungkin, pesan makanan lewat ojol tidak masalah selain itu juga membantu ojol dalam mendapatkan penghasilan.

5. Berusahalah memiliki "Me Time", salah satunya adalah jika ada waktu untuk jalan-jalan bersama teman, maka gunakanlah. Memang tidak banyak waktu yang bisa kita pakai untuk hal yang satu ini, maka pergunakanlah waktu dengan sebaik mungkin dan ini bisa membuat jalinan silaturahmi antar teman menjadi erat dan menimbulkan perasaan bahagia.

6. Jalan-jalanlah memutarin kota di sabtu atau minggu sore bersama anak sambil mengunjungin kedai kopi dan mini market. Refreshing dengan jalan-jalan bersama anak dapat mengobatin kejenuhan.

7. Mendengarkan musik sendirian dengan headphone di tengah malam. Mendengarkan musik dapat membuat tubuh rileks setelah seharian bekerja di kantor dan di rumah. 

Ya itulah beberapa solusi yang saya pakai untuk menghilangkan ketidak nyamanan, stress, kelelahan dalam mengurus anak sendirian. Meskipun terkadang berat untuk dijalanin tetapi kalau melihat wajah anak, segala lelah akan hilang. Semoga tulisan ini dapat membantu ibu-ibu di luar sana yang memiliki masalah serupa dengan saya. Terima Kasih.


https://www.ibupedia.com/artikel/keluarga/5-tips-mengatur-me-time-untuk-para-ibu